Rendy Jean Satria
Tiba-tiba, Kuingat Tasik
buat azn
Tasik yang jauh, kelokan-kelokan
warna senja yang sederhana, bukit-bukit
seperti jejak yang samar bagi seorang penyair
hujan tak turun hari ini di kotamu, juga anak-anak
malaikat yang bermain di sawah. Hanya ada pemburu
air wudhu. Hanya ada jejak waktu
Di balik awan, kuamini nubuat ini, perjalanan
yang berkelok, melawan angin dari timur,
menyaksikan gadis-gadis priangan
dengan tubuhnya yang prosais, wajahnya
yang menguning, cara berjalannya serupa
metafora-metafora yang tanggung
Tasik yang jauh, seratus talkin yang kutakbirkan
di sela adzan yang menyelinap lewat lubang angin
puisiku seperti deru. Barangkali aku tetap menunggu
sebagai peniup kata-kata di kotamu, yang kadang
hadir bersama debu. Kadang juga menyamar
sebagai bayang-bayang
2011
pernah dimuat di harian Pikiran Rakyat,
tanggal 3 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar